Banyak hadits
Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar
kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian
dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang
yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh
yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)
Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an khususnya menghafal.
Fadhail Dunia
1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah
Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat" (HR. Bukhari)
Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur�an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)
2. Al Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya
"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi(penghargaan khusus dari Nabi SAW)
Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya.
"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)
Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)
Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)
4. Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu
"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)
5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi
"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)
6. Menghormati seorang hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah
"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)
Fadhail Akhirat
7. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal
Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)
8. Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga
Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.
9. Para penghafal Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat
"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)
10. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)
Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)
11. Kedua orang tua penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan
Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an." (HR. Al-Hakim)
12. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur’an
Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)
13. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)
Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa’at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do’anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.
"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur’an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur’an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur’an. Allahumma amin" (dian)
Maraji’:
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Quran.
Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an khususnya menghafal.
Fadhail Dunia
1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah
Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat" (HR. Bukhari)
Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur�an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)
2. Al Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya
"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi(penghargaan khusus dari Nabi SAW)
Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya.
"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)
Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)
Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)
4. Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu
"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)
5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi
"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)
6. Menghormati seorang hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah
"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)
Fadhail Akhirat
7. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal
Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)
8. Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga
Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)
Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.
9. Para penghafal Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat
"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)
10. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)
Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)
11. Kedua orang tua penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan
Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an." (HR. Al-Hakim)
12. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur’an
Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)
13. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)
Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa’at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do’anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.
"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur’an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur’an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur’an. Allahumma amin" (dian)
Maraji’:
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Quran.
Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan
seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr.
Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin
Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i
Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok
mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.
Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi
dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama,
spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan
parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.
Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara
peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang
unggul di bidang hafalan Al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan
perbedaan yang sangat jelas.
Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik Islam atau asing, yang
seluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan kesehatan psikis
seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagaimana berbagai penelitian di
Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran Al-Qur’an Al-Karim dalam meningkatkan
ketrampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan pengaruh yang positif dari
hafalan Al-Qur’an untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.
Kajian tersebut memberi gambaran yang jelas tentang hubungan
antara keberagamaan dengan berbagai bentuknya, terutama menghafal Al-Qur’an
Al-Karim, dan pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan psikisi individu dan
kepribadiannya, dibanding dengan individu-individu yang tidak disiplin dengan
ajaran-ajaran agama, atau tidak menghafal Al-Qur’an, sedikit atau seluruhnya.
Komentar terhadap Kajian:
Setiap orang yang menghafal sebagian dari Al-Qur’an dan
mendengar bacaan Al-Qur’an secara kontinu itu pasti merasakan perubahan yang
besar dalam hidupnya. Hafalan Al-Qur’an juga berpengaruh pada kesehatan
fisiknya. Melalui pengalaman dan pengamatan, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an
itu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang, dan membantunya
terjaga dari berbagai penyakit.
Berikut ini adalah manfaat-manfaat hafalan Al-Qur’an, seperti
yang penulis dan orang lain rasakan:
14. Pikiran yang jernih.
15. Kekuatan memori.
16. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
17. Senang dan bahagia.
18. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
19. Mampu berbicara di depan publik.
20. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
21. Terbebas dari penyakit akut.
22. Dapat meningkatkan IQ.
23. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
15. Kekuatan memori.
16. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
17. Senang dan bahagia.
18. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
19. Mampu berbicara di depan publik.
20. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
21. Terbebas dari penyakit akut.
22. Dapat meningkatkan IQ.
23. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.
Karena itu Allah berfirman, “Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah
ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada
yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang lalim.” (QS
Al-‘Ankabut [29]: 49)
Ini adalah sebagian dari manfaat keduniaan. Ada manfaat-manfaat
yang jauh lebih besar di akhirat, yaitu kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah,
memperoleh ridha dan nikmat yang abadi, mendapatkan tempat di dekat kekasih
mulia Muhammad Saw.
YAHUDI TAKUT PADA PENGHAFAL-ALQURAN (Pantesan
yahudi pinter huuft )
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi
renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3
tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana.
Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan
tesisnya, yaitu, “Mengapa Yahudi Pintar?” Ketika tahun kedua, akhir bulan
Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California,
terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi
kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui,
tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan
data-data yang setepat mungkin. Marilah kita mulai dengan persiapan awal
melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu
akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku
matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Stephen sungguh heran karena
temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa
soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika. Stephen
bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?” Dia menjawab, “Iya, ini untuk anak saya
yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.”
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali
ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan
matematika sampai genap melahirkan. Hal lain yang Stephen perhatikan adalah
cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan
korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala
bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan
kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan
dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi
ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung
mengonsumsi pil minyak ikan. Ketika diundang untuk makan malam bersama orang
orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu
mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali
memakan ikan (hanya isi atau fillet) ,” ungkapnya. Biasanya kalau sudah ada
ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut
keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan
kacang, harus, terutama kacang badam. Uniknya, mereka akan makan buah buahan
dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah
Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan
hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan
menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami
pelajaran di sekolah. Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang
makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan
menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah
mereka. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin
dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen.
Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh).
Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel. Perhatian Stephen
selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan
makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan
menelan pil minyak ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak
Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan
Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah
suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat
meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis
Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari
kaum Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar
matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam
pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat
IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya. Segala pelajaran akan
dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga
juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah,
menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak
dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk
membela negara. Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di
sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk
menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan
memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu
berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat
melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir
tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus
memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap
kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta! Anda terperanjat? Itulah
kenyataannya. Kesimpulan pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan
keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa
diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin? Kabar
lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina.
Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi
militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada
pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui,
setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah
mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak
bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali
Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah
hafidz al- Quran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber
ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai
Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian
pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.. Tidak heran jika-anak
Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari
segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan
al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu
memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini,
karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah
syahid. Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa
generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi
Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina
generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga
kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja,
Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga
harganya sangat mahal. Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!”
kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon
sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja
Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. Jika Anda ke Jakarta, di mana
saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung
Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts
!!! “Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak
universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali.
Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka
begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan
mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok?
Anda fikirlah sendiri?” http://sabili/. co.id/ SEBUAH BAHAN RENUNGAN BAGI KITA
SEMUA. SEMOGA KITA SADAR APA YANG TELAH , SEDANG DAN KE DEPAN YANG AKAN KITA
LAKUKAN….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar